Banner

ma2nkscientist
Blogger Ngalam blog-indonesia.com Trik-Tips Blog

17 Agustus 2008

Analisis Pesawat Terbang



1. PEMODELAN
Struktur sayap tiga dimensi dapat dimodelkan dengan berbagai pemodelan. Tujuan pemodelan yaitu mengidealisasikan struktur sayap sehingga stringers (penguat) hanya menerima tegangan normal dan kulit sayap hanya menerima tegangan geser.

2. PENENTUAN GEOMETRI STRINGERS DAN SPAR
Geometri yang perlu diketahui yaitu dimensi model (ketebalan dan panjang spar), serta luas area dari stringers.

3. PENENTUAN LETAK CENTROID
Posisi Centroid perlu terlebih dahulu ditentukan untuk keperluan analisis momen inersia (pada centroid). Letak centroid ditentukan melalui formula :
X = ∑ (A.x) / ∑ A
Z = ∑ (A.z) / ∑ A
Perhitungan ini dilakukan dengan mengasumsikan salah satu stringers sebagai titik acuan (0,0).

4. PERHITUNGAN MOMEN INERSIA (PADA CENTROID)
Perhitungan momen inersia pada centroid dilakukan guna mendapatkan harga tegangan normal dan tegangan geser. Perhitungannya dapat dilakukan dengan menggunakan formula :
I = Io +A.d^2
Io = I - A.d^2 (Momen Inersia pada centroid)
Ixx = A.z^2 - A.Z^2
Izz = A.x^2 - A.X^2
Ixz = A.x.x - A.Z.Y

5. PERHITUNGAN TEGANGAN NORMAL PADA STRINGERS
Selanjutnya dapat ditentukan tegangan normal pada stringers, dengan menggunakan formula :
σ = -(K3Mz - K1Mx) x - (K2Mx - K1Mz) z (MPa)
dimana :
K1 = Ixz / Ixx . Izz - (Ixz)^2
K2 = Izz / Ixx . Izz - (Ixz)^2
K3 = Ixx / Ixx . Izz - (Ixz)^2
x = jarak horizontal stringers terhadap centroid
z = jarak vertikal stringers terhadap centroid

6. PERHITUNGAN TEGANGAN GESER PADA KULIT
Berikutnya tegangan geser dapat ditentukan dengan menggunakan step sebagai berikut :
a. Asumsikan struktur sayap dengan penampang tertutup menjadi penampang yang terbuka, dengan cara menghilamngkan n buah flange untuk n buah cell sehingga dapat digunakan persamaan berikut untuk menentukan arus gesernya (q) :
q1 = - (Vz / Ixx) . ∑ (A.z)
dimana :
q1 = arus geser (N/m)
Vz = Gaya Lintang (N)
∑ (A.z) = Summation Luas stringers dikalikan dengan jarak z-nya terhadap centroid
b. Berikutnya solusi arus geser tersebut dicek dengan menggunakan hukum statika :
∑ Fx = 0
∑ Fy = 0
∑ M = 0 (Pada stringers yang dijadikan acuan (0,0))
Pengecekan tersebut dilakukan dengan asumsi atas , kanan, dan CW (Clock Wise) positif
c. Jika hasil pengecekan tersebut menghasilkan momen sebesar M (Nm) CCW maka harus ada momen sebesar M lagi tetapi arahnya CW agar ∑ M = 0 terpenuhi. Hal tersebut berlaku sebaliknya.
Momen sebesar M yang ditambahkan tadi ditransformasikan kedalam arus geser dengan formula :
q2 = M / 2A
d. Selanjutnya arus geser total dapat diperoleh dengan menambahkan arus geser akibat momen tadi kedalam
solusi ”cut” tadi, sehingga :
q total = q1 + q2
e. Maka tegangan geser pada sayap dapat ditentukan dengan formula :
τ = q total / tebal spar (MPa)

7. ANALISIS KEGAGALAN
a. Kegagalan Material
Terjadi jika tegangan normal ataupun tegangan geser yang terjadi melebihi nilai yield strength bahan.
Indikatornya yaitu Safety Factor :
SF = σ yield / σ apllied
SF > 1 : aman
SF ≤ 1 : gagal
b. Buckling
Terjadi pada daerah yang mengalami compression
Indikatornya juga Safety Factor :
σ critical stringers / σ applied
SF > 1 : aman
SF ≤ 1 : gagal
c. Fatigue
Analisis fatigue atau kelelehan material dilakukan untuk mengetahui pada cycle ke berapa struktur tersebut perlu perbaikan, sehingga analisis yang dilakukan yaitu menentukan :
• Spektrum beban fatigue
• Perpanjangan retak agar bisa diprediksi
From : fizzz.files.wordpress.com

0 komentar:

ILMU itu HIDUP is wearing Blue Weed by Blog Oh! Blog | To Blogger by Gre at Template-Godown | Entries (RSS) and Comments (RSS).